Pada demikian, jadi kilat petir itu hanya dapat terlihat di sekitar kolam letusan dari erupsi.
"Petir vulkanik dapat terjadi karena adanya tumbukan dari partikel-partikel dari material erupsi yang terfragmentasi dalam jumlah yang signifikan saat erupsi eksplosif," katanya.
"Hal ini kemudian bisa menghasilkan listrik statis, oleh karena itulah kita biasanya melihat petir vulkanik ini berada di dalam atau sekitar kolom letusan," lanjut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
BACA JUGA:Liverpool Didepak Atalanta: Meski Menang 0-1, Tetap Gagal Lolos ke Semifinal Liga Europa!
Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meminta kepada seluruh masyarakat sekitar tetap dapat menghindari dari Gunung Ruang tersebut.
Dikarenakan, Gunung Ruang masih berpotensi terjadi erupsi lagi.
"Potensi erupsi masih tinggi beberapa waktu ke depan sehingga kita harus tetap waspada dan rekomendasi kami belum berubah untuk steril jarak aman 6 km dari pusat aktivitas," ujar Ketua Tim Kerja Pengamatan Gunung Api Heruningtyas dalam jumpa pers.
Heruningtyas telah mengatakan bahwa pada prediksi ini telah muncul karena adanya aktivitas dari Gunung Ruang yang sampai saat ini masih belum stabil.
Telah terbukti dengan adanya sebuah endapan seperti awan panas yang telah terlihat oleh petugas yang telah memantau.
BACA JUGA:Liverpool Didepak Atalanta: Meski Menang 0-1, Tetap Gagal Lolos ke Semifinal Liga Europa!
"Untuk kemungkinan potensi erupsi ini masih diindikasikan masih akan terjadi dikarenakan aktivitas belum stabil, dan kami juga dapat laporan tadi di sana pukul 02.00 Wita masih terjadi hujan abu. Dan juga pagi hari secara visual terlihat adanya endapan awan panas yang berada di area Gunung Ruang yang terlihat dari sisi tepi Pulau Tagulandang," jelasnya.