Sejak itu, Houthi secara konsisten menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau Amerika Serikat di Laut Merah.
BACA JUGA:Kecewa Kena Penipuan Tiket Konser Hans Zimmer, Armand Maulana Masih Harus 'Bersyukur' karena Hal Ini
18 Desember: Iran menuduh Israel melakukan serangan siber
Serangan siber menghentikan operasi sekitar 70 persen stasiun pengisian bahan bakar di Iran.
Televisi pemerintah Iran dan media Israel melaporkan bahwa kelompok Predatory Sparrow, atau Gonjeshke Darande dalam bahasa Persia, yang terkait dengan Israel, berada di balik gangguan tersebut.
25 Desember: Serangan Israel membunuh jenderal penting Iran di Suriah
Media pemerintah Iran melaporkan bahwa serangan udara Israel di luar ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan Sayyed Razi Mousavi , salah satu komandan tertinggi dan penasihat senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran di Suriah.
Mousavi bertanggung jawab untuk mengoordinasikan aliansi militer antara Suriah dan Iran.
BACA JUGA:Ledakan di Isfahan Berdampak Buruk ke Pasar Saham Asia dan IHSG turun 1,4 Persen
15 Januari: Iran menyerang 'pusat Mossad' di Irak utara
IRGC meluncurkan rudal balistik di tempat yang diklaimnya sebagai pos terdepan agen mata-mata Israel Mossad di Erbil di wilayah Kurdi di Irak utara. Sedikitnya delapan ledakan terdengar di Erbil, empat orang tewas dan enam luka-luka.
Hampir bersamaan, Iran juga menyerang sasaran yang diduga terkait dengan kelompok ISIL (ISIS) di Suriah utara. IRGC mengatakan mereka mempertahankan keamanannya dan melawan “terorisme”.
20 Januari: Iran menuduh Israel mengebom gedung Damaskus, menewaskan lima anggota IRGC
IRGC mengatakan lima penasihat militernya tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Suriah, Damaskus.
Media pemerintah Suriah, SANA, mengatakan bahwa “agresi Israel” menargetkan bangunan di lingkungan Mazzeh.
BACA JUGA:Breaking News: Terjadi Ledakan di Kota Isfahan, Israel luncurkan drone ke Wilayah Iran!