Arab latin: Hasbunallah wa ni'mal wakil. Ni'mal maula wa ni'man nasir
Artinya: "Cukuplah bagi kami Allah sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baik pelindung."
2. Doa Kedua
اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْۤءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاۤءَ الْاَرْضِۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِ ۗقَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَۗ
Arab latin: Amman yujiibu mudhtharra idzaa da'aahu wayaksyifussuu-a wayaj'alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma'allahi qoliilan maa tadzakkaruun(a) "a wayaj alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma'allahi qoliilan maa tadzakkaruun(a)
Artinya: "Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat."
Selain dalam Al Qur'an, keburukan fitnah juga disebut dalam hadis. Ini menggambarkan betapa fitnah merupakan perbuatan yang harus benar-benar dijauhi.
Rasulullah SAW bertanya kepada sahabat “siapakah orang yang bangkrut?” lalu mereka berkata “orang yang tidak memiliki kekayaan”. Kemudian Rasulullah SAW berkata “Bukan itu, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai amal ibadah.” Lalu sahabat bertanya kembali “Bahkan ketika orang tersebut mengerjakan shalat dan puasa?”
BACA JUGA:Ribuan Warga Israel Protes Tuntut Pengembalian Sandera Oleh Pihak Hamas
Dan Rasulullah SAW menjawab,
“Bahkan ketika dia shalat dan puasa karena perbuatan baiknya akan diberikan kepada orang yang terzalimi, dia ghibah dan juga fitnah bahkan perbuatan buruk orang yang di fitnah dan ditindas akan diberikan kepada orang yang memfitnahnya.”
Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda:
“Akan terjadi fitnah, orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa yang mencari fitnah maka dia akan terkena pahitnya dan barangsiapa yang menjumpai tempat berlindung maka hendaknya dia berlindung” (HR. Bukhari – Muslim)