JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Israel pada Sabtu meminta warga Palestina di lebih banyak wilayah di kota Rafah di selatan Gaza untuk mengungsi dan menuju ke tempat yang mereka sebut sebagai wilayah kemanusiaan yang diperluas di Al-Mawasi, yang merupakan indikasi lebih lanjut bahwa militer terus bergerak maju.
dengan rencana serangan darat ke Rafah.
Dalam postingan di situs media sosial X, seorang juru bicara militer juga meminta warga dan pengungsi di wilayah Jabalia di Gaza utara, dan 11 lingkungan lain di wilayah kantong tersebut untuk segera pergi ke tempat penampungan di sebelah barat Kota Gaza.
BACA JUGA:Promo Kereta Cepat Whoosh: Gratis Boarding Pass dan Diskon ke Berbagai Tempat Wisata di Bandung
Menurut kantor berita Palestina WAFA, 24 warga Palestina tewas dalam semalam setelah jet Israel menargetkan beberapa wilayah di Gaza tengah.
Meskipun ada tekanan besar dari AS dan kekhawatiran yang diungkapkan oleh penduduk dan kelompok kemanusiaan, Israel mengatakan pihaknya akan melanjutkan serangan ke Rafah, tempat lebih dari 1 juta pengungsi mencari perlindungan selama perang yang telah berlangsung selama tujuh bulan .
Militer Israel mengatakan sejauh ini sekitar 300.000 warga Gaza telah bergerak menuju Al-Mawasi.
Israel mengatakan mereka tidak bisa memenangkan perang tanpa membasmi ribuan pejuang gerakan Islam Hamas yang diyakini ditempatkan di Rafah.
BACA JUGA:Enak! Resep Memasak Tumis Buncis Bawang Putih Ala Chef Devina Hermawan, Simpel Aja
Israel Memerintahkan Orang-orang Di Wilayah Rafah Gaza untuk Cepat-cepat Mengungsi-freepik-freepik
Tank-tank Israel menguasai jalan utama yang memisahkan bagian timur dan barat Rafah pada hari Jumat, secara efektif mengepung sisi timur dalam serangan yang menyebabkan Washington menunda pengiriman sejumlah bantuan militer kepada sekutunya.
Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka mengamati operasi Israel “dengan penuh keprihatinan,” namun operasi tersebut tampaknya dilakukan di sekitar penyeberangan Rafah yang ditutup dan tidak mencerminkan invasi skala besar ke kota tersebut.
Perang tersebut dipicu oleh serangan pimpinan Hamas di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan lebih dari 250 orang disandera, menurut penghitungan Israel.
Operasi militer Israel di Gaza, yang dikatakan bertujuan untuk melenyapkan Hamas, telah menewaskan hampir 35.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza. Pengeboman tersebut telah menghancurkan daerah kantong pesisir dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah.
BACA JUGA:Inovatif! 6 Pilihan Teratas Holder HP Motor 2024 yang Wajib Kamu Miliki