5 Cara Hentikan Diri Konsumsi Makanan Manis

Kamis 16-05-2024,21:00 WIB
Reporter : Alviana Anugrahani Putri
Editor : Priya Satrio

Ketika membeli makanan di toko, perhatikan label nutrisi dan hindari produk yang mengandung banyak gula tambahan. 

Banyak produk makanan yang dijual mengandung gula dalam jumlah yang tinggi, bahkan dalam makanan yang tidak terasa manis.

4. Batasi akses

BACA JUGA:Rahasia Merawat Rambut Kering dan Kasar, 7 Tips Ini Bisa Bikin Rambut Jadi Halus dan Sehat!

Usahakan untuk tidak menyimpan makanan manis di rumah, sehingga Anda tidak akan tergoda untuk mengonsumsinya. 

Jika Anda tidak memiliki makanan manis di rumah, Anda akan lebih cenderung mencari alternatif yang lebih sehat saat merasa lapar atau ingin ngemil.

5. Temukan cara mengatasi keinginan manis

Saat Anda merasa ingin makan sesuatu yang manis, cobalah mencari cara lain untuk mengatasi keinginan tersebut. 

BACA JUGA:GWM Indonesia Resmikan 'GWM Tomang' Sebagai Dealer 3S Pertamanya di Indonesia

Misalnya, berolahraga, minum air putih, atau mengunyah permen karet tanpa gula bisa membantu mengalihkan perhatian dari keinginan manis.

Bahaya gula tergantung pada berbagai faktor, termasuk jumlah dan jenis gula yang dikonsumsi, pola makan secara keseluruhan, serta kondisi kesehatan individu. Berikut beberapa bahaya yang terkait dengan konsumsi gula yang berlebihan:

1. Obesitas

Konsumsi gula berlebihan, terutama dari minuman manis dan makanan olahan yang tinggi gula tambahan, dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko untuk sejumlah masalah kesehatan serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

BACA JUGA:Tak Mau Ketahuan Media, Sandra Dewi Diam-diam Datangi Kejagung Lewat Basement Kartika

2. Resiko diabetes tipe 2

Gula yang dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan langkah awal dalam perkembangan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, masalah mata, kerusakan saraf, dan penyakit jantung.

Kategori :