Apa Itu Fenomena Dedolarisasi? Ini Dampak dan Manfaatnya Terhadap Indonesia

Sabtu 08-06-2024,19:31 WIB
Reporter : Restu Herlambang
Editor : Priya Satrio

Kedua otoritas memiliki pandangan yang serupa tentang manfaat dari mengurangi ketergantungan pada dolar AS untuk perdagangan mereka.

Dedolarisasi merupakan upaya penggantian dolar yang biasanya digunakan sebagai mata uang dalam transaksi bilateral, dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada mata uang AS. 

Dolar AS masih menjadi mata uang dominan dalam perdagangan internasional.

Sehingga negara-negara melakukan dedolarisasi untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS.

BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kompak Naik Hari Ini, Sabtu 8 Juni 2024: Cek Rinciannya Yuk!

Fenomena dedolarisasi ini terjadi karena tingginya inflasi dan ketidakpastian global, yang sebagian disebabkan oleh defisit neraca pembayaran Amerika. 

Hal ini membuat mata uang AS (USD) relatif bergejolak dan sensitif terhadap isu-isu global.

Beberapa negara memilih untuk melakukan dedolarisasi dan berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. 

Aliansi BRICS bahkan telah mengusulkan pembuatan alat pembayaran baru sebagai langkah untuk melepaskan diri dari dolar AS dan euro. 

BACA JUGA:6 Shio yang Akan Mendapat Hadiah dari Langit: Segala Aspek Kehidupan Akan Mudah Kamu Capai!

Saat ini, lima negara tersebut menggunakan mata uang masing-masing untuk transaksi antarnegara.

Bukan hanya aliansi BRICS, 10 negara anggota ASEAN juga baru-baru ini sepakat untuk mengurangi penggunaan dolar AS dalam transaksi dan beralih ke mata uang lokal atau local currency transaction (LCT).

Meninggalkan ketergantungan pada dolar AS memiliki beberapa keuntungan bagi Indonesia. 

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menjelaskan bahwa dedolarisasi yang dilakukan Indonesia membawa beberapa keuntungan.

BACA JUGA:Pecinta Roti Mari Merapat! Ada Berbagai Promo Menarik Dari Holland Bakery, Roti'O dan MAKO

Keuntungan dedolarisasi terhadap Indonesia:

Kategori :

Terpopuler