Bukan Hanya Wanita, Ternyata Pria Bisa Mengeluarkan ASI: Ketahui Penyebabnya dan Cara Mengatasinya!

Bukan Hanya Wanita, Ternyata Pria Bisa Mengeluarkan ASI: Ketahui Penyebabnya dan Cara Mengatasinya!

Foto: Ilustrasi by Pexels-Sahil Khaliq-pexels

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Pada umumnya, produksi dan pengeluaran ASI (Air Susu Ibu) erat kaitannya dengan fungsi reproduksi wanita.

Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, pria juga dapat mengalami kondisi yang disebut galaktorea, yaitu keluarnya ASI dari payudara mereka. 

Meskipun fenomena ini langka, tetapi penting untuk memahami apa yang mungkin menjadi penyebabnya dan bagaimana mengatasinya.

BACA JUGA:Asam Urat Ganggu Aktivitas? Segera Konsumsi Jenis Buah-buahan Ini Yuk

Sebelum memahami mengapa pria bisa mengeluarkan ASI, kita perlu memahami proses produksi ASI itu sendiri. Pada dasarnya, ASI diproduksi oleh kelenjar susu yang ada di dalam payudara. 

Produksi ASI dipicu oleh hormon prolaktin yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Biasanya, tingkat prolaktin yang tinggi hanya terjadi pada wanita selama kehamilan dan setelah melahirkan.

Namun, ada kasus di mana beberapa pria mengalami kondisi yang disebut galaktorea, kondisi di mana cairan putih keluar dari payudara.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar prolaktin pada pria. Salah satunya adalah gangguan hormonal, seperti tumor hipofisis atau gangguan penyakit lainnya.

BACA JUGA:Hati-Hati! Kebiasaan Duduk Lama Bisa Memicu Berbagai Macam Penyakit Serius

Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu seperti antidepresan, obat darah tinggi, atau obat-obatan yang mengandung hormon juga dapat mempengaruhi tingkat prolaktin pada pria.

Namun, penting untuk diingat bahwa fenomena keluarnya ASI pada pria sangat langka dan biasanya terjadi sebagai akibat dari kondisi medis yang mendasarinya.

Oleh karena itu, jika seorang pria mengalami gejala seperti keluarnya ASI dari payudara, sangat penting untuk mencari bantuan medis profesional.

Diagnosis galaktorea pada pria melibatkan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menentukan tingkat hormon dalam tubuh. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendeteksi penyakit yang dialaminya.

BACA JUGA:Ingin Berhenti Merokok? Ikuti 5 Tips Ini dan Rasakan Perubahan Positif dalam Hidup Anda!

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya