Bukan Jam 6 Pagi, Ini Waktu yang Tepat untuk Minum Kopi di Pagi Hari
Ada Waktu yang Tepat untuk Minum Kopi di Pagi Hari, Catat Jamnya-jcomp-Freepik
JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Seorang dokter umum dan dokter gawat darurat National Health Service Inggris, Suraj Kukadia atau dr Sooj membagikan peringatan penting mengenai minum kopi di pagi hari.
Peringatan minum kopi di pagi hari itu dibagikan dr Sooj melalui platform berbagi video TikTok miliknya.
Menurut dr Sooj, minum kopi di pagi hari dapat mempengaruhi sistem alami tubuh kita yang sebenarnya dirancang untuk bangun di pagi hari.
Pada dasarnya, tubuh kita secara alami menghasilkan hormon kortisol dalam jumlah yang meningkat di pagi hari.
BACA JUGA:Jangan Paksa Minum Kopi Jika Ada Tanda-tanda Gelaja Ini, Stop daripada Makin Parah!
Hormon kortisol ini berfungsi untuk membangunkan kita dan mempersiapkan tubuh untuk menghadapi hari tersebut.
"Di pagi hari, tubuh kita mendapatkan lonjakan hormonal alami yang merupakan cara tubuh kita untuk bangun dan siap menghadapi hari tersebut," ungkap dr Sooj, dikutip dari laman Daily Express pada Jumat, 19 Januari 2024.
Oleh karena itu, dr Sooj menyarankan kita untuk menunggu hingga tingkat kortisol turun sebelum meminum kopi.
Biasanya hal ini terjadi pada pertengahan pagi, antara pukul 09.39 hingga 11.30.
BACA JUGA:Promo Janji Jiwa: Nikmati Kopi Kekinian Favoritmu dengan Harga Mulai dari Rp12.000!
Kortisol sendiri adalah hormon steroid yang berperan penting dalam mengatur respons tubuh terhadap stres, mengontrol metabolisme, menekan peradangan, mengatur tekanan darah, gula darah, serta mengatur siklus tidur-bangun.
Tingkat kortisol tertinggi terjadi pada pagi hari, sehingga mengganggu ritme sirkadian tubuh dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
Menurut Cleveland Clinic di Amerika Serikat, puncak tingkat kortisol terjadi sekitar 30 hingga 45 menit setelah bangun tidur.
Dr Sooj menekankan bahwa mengganggu ritme sirkadian dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, termasuk gangguan tidur, suasana hati, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan obesitas.
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-