Quick Count: Jurus Jitu Prediksi Atau Cuma Tebak-tebakan Pemilu?

Quick Count: Jurus Jitu Prediksi Atau Cuma Tebak-tebakan Pemilu?

Quick Count--Image by Freepik

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Pada tanggal 14 Februari 2024, Indonesia baru saja melaksanakan pesta demokrasi, memilih pemimpin bangsa untuk periode selanjutnya.

Di tengah hiruk pikuk pencoblosan dan penghitungan suara, muncul istilah "quick count" yang menarik perhatian publik.

Apa itu Quick Count?

Quick count adalah metode penghitungan cepat untuk memprediksi hasil pemilu secara real-time.

BACA JUGA:Prabowo Minta Gerindra Tetap Jalin Komunikasi ke Para Pemimpin Parpol yang Tak Dukung Dirinya, Kenapa?

Berbeda dengan real count yang merupakan penghitungan resmi oleh KPU, quick count menggunakan sampel data dari TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk menghasilkan perkiraan hasil.

Bagaimana Sistem Quick Count Bekerja?

Yang pertama, lembaga survei akan menyebarkan tim pemantau ke sejumlah TPS yang telah dipilih. Lalu tim pemantau mencatat hasil penghitungan suara di TPS dan melaporkannya ke pusat data.

Pusat data mengolah data menggunakan metode statistik untuk menghasilkan perkiraan hasil pemilu dan hasil quick count ditampilkan secara real-time di media massa dan internet.

BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Baru Terlaksana 2029? TKN: Pasca Dilantik, Langsung Dijalankan

Apakah Data Quick Count Dapat Dipercaya?

Kepercayaan terhadap data quick count tergantung pada beberapa faktor, misalnya kredibilitas lembaga survei, pilihlah lembaga survei yang memiliki reputasi baik dan berpengalaman dalam melakukan quick count.

Metodologi. Pastikan juga lembaga survei menggunakan metodologi yang akurat dan transparan. Dan semakin banyak sampel TPS yang digunakan, maka semakin akurat pula hasil quick count. Perhatikan juga margin of error yang menunjukkan tingkat akurasi hasil quick count.

Penting untuk diingat bahwa quick count bukanlah hasil resmi pemilu. Hasil resmi hanya diumumkan oleh KPU melalui real count. Tetapi jikalau kita melihat tahun-tahun pemilu sebelumnya perbedaan hasil quick count dan real count biasanya hanya sekitar selisih 2-5% saja.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya