Ternyata Diperintah Jokowi, Alasan SYL Habiskan Uang Negara ke Brazil

Ternyata Diperintah Jokowi, Alasan SYL Habiskan Uang Negara ke Brazil

Mantan Mentan, Syahrul Yasin Limpo yang Terjerat Dugaan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi-@syahrul_yl-X

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), memberikan alasan bahwa perjalanannya ke Brazil yang memakan biaya negara hingga ratusan juta rupiah dilakukan atas perintah langsung dari Presiden Joko Widodo.

SYL menyatakan bahwa tujuan dari kunjungannya adalah untuk mengatasi berbagai tantangan dalam sektor pertanian di Indonesia.

Meskipun kontroversial, SYL bersikeras bahwa perjalanannya tersebut merupakan bagian dari upaya serius pemerintah dalam memperbaiki kondisi pertanian di negeri ini.

BACA JUGA:Cek Kir Mobil Tanpa Repot Lagi Ke Samsat, Pakai Aplikasi Ini Aja Sob!

Tantangan yang dihadapi adalah kenaikan drastis harga bahan pangan, ini bukan sekadar meningkatnya biaya, tapi juga menimbulkan dampak yang meluas pada kesejahteraan masyarakat.


Syahrul Yasin Limpo Gunakan Uang Korupsi Untuk Kebutuhan Keluarganya-@syahrulyasinlimpo-Instagram

"Perjalanan ke Brazil ini kan jauh banget, 34 jam. Kalian tahu enggak, isinya apa? Yang perintah saya kan negara, Presiden. Dan itu hasil keputusan Ratas," ucap SYL saat sidang kasus korupsi pada hari Rabu, 8 Mei 2024 di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Lalu, ia kembali melanjutkan ucapannya, "Di sana itu ada persoalan dalam negeri yang lagi tidak baik-baik, antara lain harga tempe tahu lagi naik," ujarnya.

Karena ada masalah yang dihadapi, membuat SYL mengharuskannya untuk menghadapi keputusan yang sulit dengan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Venezuela.

BACA JUGA:Mending Beli Mobil Bekas yang Berkualitas atau Sekalian yang Baru? Ini Triknya Biar Nggak Pusing!

Di tengah-tengah perbincangan tentang harga pupuk yang melonjak, SYL memilih untuk mengambil langkah tegas yang membutuhkan keberanian dan ketekunan.

Dengan harapan menemukan solusi yang berkelanjutan, perjalanan ke Venezuela menjadi langkah strategis yang diambil untuk mengeksplorasi alternatif dan mencari solusi yang memadai bagi tantangan yang dihadapi dalam sektor pertanian.

"Saya harus berhadapan dengan pertemuan Rusia dan Ukraina di sana, yang harus keluar dari Ukraina dan berada di apa namanya negaranya itu, Venezuela, hanya untuk membicarakan masalah pupuk," paparnya.

SYL pun menyoroti pengurangan anggaran yang signifikan di Kementerian Pertanian, yang mencapai angka yang cukup besar, yaitu Rp 10 triliun.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya