Balas Dendam Roket Hamas, Serangan Israel di Rafah Berujung Tragedi 50 Orang Tewas
Serangan Israel di Rafah Berujung Tragedi 50 Orang Tewas-@folkative-Instagram
Abu Zuhri menyalahkan Amerika Serikat (AS) secara tegas, menyatakan bahwa dukungan AS terhadap Israel dengan persenjataan dan pendanaan telah membuatnya menjadi rekan kejahatan dalam tragedi ini.
Menurutnya, tanggung jawab AS dalam menghadapi konsekuensi dari kekerasan yang dilakukan oleh Israel sangatlah besar, menyebabkan lebih banyak penderitaan bagi rakyat Palestina yang sudah menderita.
"Serangan udara itu membakar tenda-tenda, membuat tenda-tenda melelah dan jenazah orang-orang juga meleleh," ujar warga dari Rafah yang kini berada di Rumah Sakit Kuwaiti.
Dalam pernyataan resmi, angkatan bersenjata Israel menggambarkan serangan mereka terhadap kompleks Hamas sebagai tindakan yang dilakukan dengan presisi menggunakan "amunisi yang tepat sasaran" dan berdasarkan pada "intelijen yang akurat".
BACA JUGA:Kenapa Pria Mudah Terpikat dengan Perempuan Zodiak Aquarius? Inilah Alasannya!
Tel Aviv dengan tegas mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil membunuh kepala staf Hamas untuk Tepi Barat dan sejumlah pejabat senior Hamas lainnya yang diduga terlibat dalam merencanakan dan melancarkan serangkaian serangan mematikan terhadap warga Israel beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Hamas mengenai klaim yang disampaikan oleh pihak Israel.
Dalam situasi ini, ketegangan antara kedua belah pihak semakin meningkat, dengan harapan agar ada klarifikasi lebih lanjut untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
"Serangan itu dilancarkan terhadap sasaran yang sah berdasarkan hukum internasional, dengan menggunakan amunisi yang tepat sasaran dan berdasarkan intelijen yang tepat yang mengindikasikan penggunaan wilayah itu oleh Hamas," ungkap salah satu militer Israel dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:Polisi Punya Bukti Kuat Tak Salah Tangkap Pegi: Sudah Dicek Kok STNKnya!
"IDF mengetahui laporan yang menunjukkan bahwa akibat serangan dan kebakaran yang terjadi, beberapa warga sipil di area itu terluka. Insiden ini sedang ditinjau," papar mereka lebih lanjut.
Beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangannya di Rafah, Israel melancarkan serangan yang meluas terhadap kota tersebut.
Meskipun ICJ telah menegaskan risiko serangan tersebut terhadap warga sipil Palestina, otoritas Israel menolak perintah tersebut dengan mengklaim bahwa serangannya di Rafah tidak akan mengancam keselamatan warga sipil Palestina yang berada di sana.
Penolakan ini menimbulkan kecaman internasional lebih lanjut terhadap tindakan Israel dan menambah ketegangan di wilayah tersebut.
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-