Masih Pakai Botol Plastik Berkali-kali Diisi Ulang? Awas Kenali Risikonya

Masih Pakai Botol Plastik Berkali-kali Diisi Ulang? Awas Kenali Risikonya

Masih Pakai Botol Plastik Berkali-kali Diisi Ulang? Awas Kenali Risikonya---Freepik

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Ada penelitian yang dilakukan oleh Columbia University dan dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science menemukan bahwa penggunaan berulang botol kemasan plastik dapat meningkatkan risiko terpapar zat berbahaya yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Peneliti menjelaskan bahwa botol kemasan plastik umumnya terbuat dari Polyethylene Terephthalate (PET/PETE). Simbol PET sering ditemukan pada plastik kemasan dan minuman, seperti botol air minum kemasan.

Polyethylene Terephthalate diproduksi untuk digunakan sekali pakai saja, oleh karena itu, penggunaan ulang botol plastik tidak disarankan untuk kesehatan.

Ketika botol sekali pakai digunakan berulang kali, bahan kimia dan racun yang merembes keluar dari plastik ke dalam air akan semakin banyak.

BACA JUGA:Ini Tindakan Tegas Polda Metro Jika Ada Anggota yang Ketahuan Main Judi Online

Proses ini dapat menyebabkan akumulasi zat berbahaya seperti di-ethylhexyl phthalate (DEHP) di dalam aliran darah, yang berpotensi mengakibatkan masalah kesehatan serius.


Bahaya Botol Minum Air Putih Kebanyakan Diisi Ulang---Freepik

Selain itu, botol plastik kemasan yang beredar di pasaran seringkali mengandung BPA.

Paparan BPA dari botol plastik dapat meningkatkan risiko ketidakseimbangan hormon, masalah kesuburan, dan berbagai penyakit lainnya.

Studi ini juga menyoroti bahwa air minum dalam kemasan mengandung lebih banyak partikel mikroplastik dan nanoplastik, jenis polusi plastik yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia.

BACA JUGA:Kronologi Perselingkuhan Anji dan Istri Rapper Sexy Goath: Berawal dari Pamit Liburan ke Thailand!

Partikel-partikel yang sangat kecil ini dapat menyerang sel dan jaringan di organ-organ utama, serta menyimpan bahan kimia yang mengganggu endokrin seperti bisphenol, ftalat, flame retardants, per- and polyfluorinated substances (PFAS), dan logam berat.

Semua bahan kimia ini digunakan dalam pembuatan plastik, sehingga jika plastik masuk ke dalam tubuh kita, plastik tersebut akan membawa bahan kimia tersebut.

Dikarenakan suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu di luar, bahan kimia tersebut akan berpindah keluar dari plastik dan masuk ke dalam tubuh kita.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya