BACA JUGA:Bingung Mau Nonton Film Apa? Ini 9 Tontonan Terbaik di Bioskop Bulan Februari 2024
Jika seseorang sudah memiliki kecenderungan menjadi cemas, minum kopi dapat memperparah gejala-gejala kecemasan tersebut.
Selain gangguan tidur dan kecemasan, dr. Sooj juga menyebutkan bahwa minum kopi dalam jumlah banyak atau secara berlebihan dapat menyebabkan detak jantung yang tidak normal.
Kafein dalam kopi dapat merangsang sistem saraf dan menyebabkan detak jantung lebih cepat dan berdebar-debar.
Bagi mereka yang memiliki gangguan irama jantung atau peningkatan risiko penyakit jantung, minum kopi dapat memperburuk kondisi tersebut.
BACA JUGA:AWAS! Peneliti Temukan Ada Sejumlah Besar Partikel Plastik dalam Air Kemasan
Menurut dr. Sooj, kondisi yang disebutkan di atas tidak berlaku bagi semua orang. Setiap individu memiliki toleransi terhadap kafein yang berbeda-beda.
Beberapa orang mungkin dapat menoleransi minum kopi tanpa mengalami gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya.
Namun, bagi mereka yang mengalami kesulitan tidur, kecemasan, atau detak jantung tidak normal setelah minum kopi, mengurangi atau menghentikan konsumsi kopi bisa memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik.
Jadi kesimpulannya, dr. Sooj menyarankan agar membatasi konsumsi kopi ketika mengalami kesulitan tidur, kecemasan, atau detak jantung tidak normal.
BACA JUGA:Ini 4 Kombinasi Makanan Terbaik untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh Setiap Hari
Menghentikan sepenuhnya konsumsi kopi juga merupakan pilihan yang bijak bagi mereka yang mengalami masalah tersebut.
Mengutamakan tidur yang cukup dan menjaga keseimbangan emosi serta kondisi jantung dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar dalam jangka panjang.
Meskipun kopi memiliki manfaat kesehatan, tetapi mengenali batasan konsumsi dan mengatur pola hidup sehat tetap penting untuk menjaga kesejahteraan tubuh dan pikiran kita.