Dr.Ahmad telah menjelaskan, "Dalam Islam, niat adalah kunci dalam menentukan keabsahan puasa seseorang. Jika seseorang sengaja menelan air liur dalam jumlah besar dengan niat untuk 'mengisi perut' atau mengurangi rasa lapar, ini dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap niat berpuasa".
Namun dengan demikian, Dr.Ahmad telah menekankan bahwa pada konteks dan niat yang sangat penting dalam menilai apakah air liut dapat membatalkan puasa atau tidak.
Dr.Ahmad telah menyarankan agar seluruh umat Muslim dapat berkonsultasi dengan beberapa para ulama atau pakar agama untuk mendapatkan adanya pemahaman yang lebih mendalam tentang hal seperti ini.
BACA JUGA:Ada 6 Daftar Rekomendasi Serum Wajah yang Bagus dan Aman untuk Remaja Wanita
Dalam konteks permasalahan ini, penelitian ini telah menyoroti bahwa perlunya ada pendekatan yang holistik dalam memahami ibadah puasa di bulan Ramadan.
Pada sementara itu, adanya pemahaman ilmiah telah memberikan wawasan yang sangat berharga, penting juga untuk dapat mempertimbangkan adanya aspek spiritual dan niat dalam menilai keabsahan puasa pada seseorang.
Selain itu juga, penting juga untuk dapat mengingat bahwa puasa bukan hanya tentang mehaman diri dari makan dan minum.
Puasa juga telah mengajarkan untuk kita mengontrol diri, kesabaran, dan pengendalian pada hawa nafsu.