KH Abdul Wahab Hasbullan mengenalkan Halal Bihalal kepada Presiden Soekarno sebagai bentuk silaturahmi antar pemimpin politik yang pada saat itu Indonesia masih berada dalam konflik nasional dengan Belanda.
Presiden Soekarno mengundang seluruh tokoh politik datang ke Istana Negara tepat pada pelaksaan Idul Fitri tahun 1948 dengan mengusung judul Halal Bihalal.
Pada acara tersebut, semua tokoh politik duduk di satu meja untuk memperkuat persatuan bangsa. Setelah hal ini rampung, berbagai instansi pemerintah juga ikut menyelenggarakannya hingga menjadi tradisi turun temurun masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Baca 4 Tips Ini, Agar Dapat Harga Murah Ketika Ikut Lelang Mobil
- Tujuan Dilakukannya Halal Bihalal
Halal Bihalal bertujuan untuk mempererat silaturahmi serta menjaga keharmonisan dalam hubungan antar individu.
Pada momen berlebaran, Halal Bihalal merupakan tempat untuk melakukannya maaf-maafan, memohon maaf atas segala rasa sakit hati yang timbul karena perkataan atau perbuatan yang adakalanya tidak sengaja dilakukan.
Halal Bihalal juga bisa menjadi momen pertemuan untuk mendekatkan yang jauh sekaligus bersilaturahmi dengan kerabat, teman, atau orang-orang tersayang yang sudah lama tidak ditemui karena terpisah jarak dan waktu serta kesibukan yang melanda.
BACA JUGA:Segini Biaya Balik Nama untuk Mobil Bekas di Tahun 2024
- Apa Yang Biasa Dilakukan Saat Halal Bihalal
Tradisi Halal Bihalal biasanya dilakukan disatu tempat tertentu sesuai kesepakatan bersama.
Biasanya hal yang pertama dilakukan adalah maaf-maafan, sungkeman kepada yang lebih tua, serta salam-salaman sambil mengucapkan selamat Idul Fitri.
Jika dalam pertemuan tersebut terdapat anak-anak yang masih sekolah biasanya diberikan THR oleh yang lebih tua, setelah itu dilanjut dengan acara makan bersama sekaligus berbincang-bincang untuk mempererat silaturahmi.
BACA JUGA:Atalanta Permak Liverpool di Leg Pertama Liga Europa: Skor 0-3
Demikianlah beberapa informasi mengenai tradisi Halal Bihalal yang biasa dilakukan di Indonesia.
Jadikan momen berlebaran ini sebagai wadah untuk melapangkan dan mensucikan hati dari segala rasa sakit hati dan kesalahan yang pernah dilakukan setahun sebelumnya.