JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang merekomendasikan pemberian keanggotaan penuh Negara Palestina di PBB.
Veto pada hari Kamis oleh pendukung utama politik dan militer Israel telah diperkirakan menjelang pemungutan suara
Dua belas negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut, yang diajukan oleh Aljazair, sementara Inggris dan Swiss abstain.
BACA JUGA:Kadar Gula pada Sereal-Susu Nestle Meningkat di Beberapa Negara? Cek Faktanya
Otoritas Palestina
Kantor Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan veto AS adalah “agresi terang-terangan yang mendorong kawasan ini semakin jauh ke tepi jurang”.
Dalam sebuah pernyataan, pihak kepresidenan menyebut veto AS “tidak adil, tidak etis, dan tidak dapat dibenarkan”.
“Fakta bahwa resolusi ini tidak disahkan tidak akan mematahkan keinginan kami, dan tidak akan menggagalkan tekad kami,” kata Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, setelah pemungutan suara.
“Kami tidak akan berhenti dalam upaya kami. Negara Palestina tidak bisa dihindari. Itu nyata,” katanya.
BACA JUGA:Kilat Petir Vulkanik: Aktivitas Gunung Ruang Terus Meningkat
“Harap diingat bahwa setelah sidang ini ditunda, di Palestina, ada orang-orang tak berdosa yang harus mengorbankan nyawa mereka atas tertundanya keadilan, kebebasan dan perdamaian,” tambahnya.
Hamas
Kelompok bersenjata Palestina menuduh AS “menghadapi keinginan internasional” dengan menggunakan hak vetonya dan menolak keanggotaan penuh Palestina di badan dunia tersebut.
Kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengutuk “dengan keras posisi Amerika yang bias terhadap pendudukan”, dan menyerukan komunitas internasional “untuk memberikan tekanan untuk melampaui keinginan Amerika dan mendukung perjuangan rakyat Palestina dan negara-negara mereka. hak sah untuk menentukan nasib sendiri”.
“Kami meyakinkan dunia bahwa rakyat Palestina akan melanjutkan perjuangan dan perlawanan mereka sampai mereka mengalahkan pendudukan, mencabut hak-hak mereka, dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” tambahnya.