”Kami juga menemukan tersangka sedang melakukan persiapan, tas yang digunakan dilapisi seng dan bahan lainnya sehingga bisa digunakan sebagai tameng saat terjadi baku tembak dengan polisi”.
Diketahui tujuan dari kedatangan pelaku adalah untuk merampas senjata yang ada di kantor polisi Ulu Tiram.
”Jadi yang kami lihat pelaku datang ke pos polisi untuk mengambil senjata untuk agendanya, yang kami belum tahu tujuannya. Saya sudah menginstruksikan cabang khusus untuk mengidentifikasi seluruh anggota ji di johor untuk dipanggil untuk diinterogasi” di Ulu Tiram Sabtu, 18 Mei 2024.
BACA JUGA:Ini 9 Langkah untuk Mengambil Foto Aesthetic, Modal Kamera HP Bisa!
Inspektur Jendral Polisi Razarudin mengatakan jika anggotanya sudah menangkp 7 orang pelaku, 5 diantaranya adalah keluarga tersangka dengan rentang usia 19-62 tahun.
Ayah tersangka yang berusia 62 tahun diketahui merupakan anggota dari sel JI di johor.
Setelah penangkapan keluarga pelaku, polisi juga telah berhasil menangkap 20 anggota del JI lainnya yang masih tersebar di Johor Bahru berdasarkan pasal 302 KUHP tentang pembunuhan.
Pihak polisi juga langsung menangkap dua orang yang membuat laporan “tidak logis” terhadap kejadian dua tahun lalu, besar kemungkinan mereka adalah salah satu pelaku penyerangan yg terjadi dua tahun lalu.
BACA JUGA:Buat Kamu Pecinta Buku dan Psikologi, Ini Rekomendasi Novel Bertema Psikologi
Pememimpin oragnisasi JI bernama Abu Bakar Baasyir diketahui mendirikan sekolah agama madrasah di Ulu Tiram bernama Luqmanul Hakiem.
Salah satu alumnus dari sekolah tersebut adalah Noordin Muhammad Top yang menjadi dalang penyerangan di Hotel Indonesi tahun 2009.
JI ditakini memiliki hubungan dengan gerakan teroris Al qaedah dan alumnus sekolah tersebut adalah Mukhlas yang menjadi militan JI atas penyerangan bom Bali tahun 2002 dengan jumlah korban lebih dari dua ratus orang.
Selain itu JI juga bertanggung jawab atas penyeran 9/11 yang terjadi di Amerika Serikat tahun 2011.
BACA JUGA:Ukraina Berjuang Pertahankan Daerah Timur, Rusia Maju ke Daerah Kota
Setelah terjadi peristiwa penyerangan di kantor polisi Malaysia pemerintah Singapura mengeluarkan himbauan keras kepada seluruh penduduknya.
Siapapun yang akan melakukan perjalanan ke malaysia diminta untuk melakukan tindakan pencegahan ergegister sebagai upaya pengamanan.