Hingga saat ini pihak Qatar Airways masih melakukan penyelidikan internal, sebab bagi mereka, keselamatan dan keamanan penumpang adalah prioritas utama dari Qatar Airways.
Berdasarkan keterangan dari para penumpang, saat turbulensi terjadi makanan dan minuman menjadi beterbangan, semua orang dilanda kepanikan hebat dan banyak penumpang yang terbentur pesawat.
Turbulensi yang dialami terasa seperti berlangsung selama tiga hingga lima detik, namun bisa membuat makanan dan mnuman berserakan dimana-mana.
BACA JUGA:Polisi Punya Bukti Kuat Tak Salah Tangkap Pegi: Sudah Dicek Kok STNKnya!
Peristiwa turbulensi Qatar Airways terjadi hanya selang beberapa hari dari insiden turbulensi yang dialami oleh Singapore Airlines.
Pada turbulensi hebat yang dialami oleh Singapore Airlines, sebanyak 104 penumpang terluka dan seorang pria dengan riwayat penyakit jantung meninggal dunia.
Pada saat itu, Singapore Airlines sedang melakukan penerbangan dari London menuju ke Singapura pada hari Selasa, 21 Mei 2024, dengan ketinggian 37.000 kaki.
Secara tiba-tiba, pesawat turun secara tajam sebelum kembali naik beberapa ratus kaki, lalu pesawat kembali menukik berulang kali dan kemudian naik selama sekitar satu menit.
BACA JUGA:Rahasia Sifat yang Membuatmu Tampak Lebih Muda, Yuk Coba Terapkan
Meskipun hingga saat ini penyebab dari turbulensi hebat yang dialami oleh Qatar Airways masih dalam penyelidikan, namun ada beberapa kemungkinan yang bisa memperparah terjadinya turbulensi.
Bisa saja turbulensi yang dialami oleh pesawat menjadi turbulensi hebat karena faktor perubahan iklim.
Berdasarkan pengamatan oleh ahli, ada sebuah turbulensi yang disebut dengan "Turbulensi Udara Jernih", turbulensi ini tidak terkait dengan petunjuk visual apa pun, semisalnya badai atau awan.
"Turbulensi Udara Jernih" ini tidak seperti turbulansi biasa, karena turbulensi ini bisa terjadi secara tiba-tiba sehingga sulit untuk dihindari.