WOW! Jokowi dan Joe Biden Jalin Kesepakatan Soal Kerjasama Bisnis Senilai Rp 400 T
Jokowi dan Joe Biden Jalin Kesepakatan Soal Kerjasama Bisnis Senilai Rp 400 T -@Jokowi-Instagram
JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi pulang ke Indonesia dengan menjalin kesepakatan bisnis sekitar Rp400 triliun pasca pertemuan dengan Presiden AS yakni Joe Biden.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, memberikan pendampingan terhadap Jokowi saat menjalani kunjungan bilateral ke AS.
Bahkan ditegaskan oleh Retno bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mendapat undangan untuk menemui Joe Biden di Gedung Putih sebelum KTT APEC 2023, San Fransisco, AS.
BACA JUGA:KAI Services: Info Lowongan Kerja Terbaru Usia 45 Tahun Bisa Daftar, Ada 5 Posisi!
Dalam bidang bisnis, terjadi kesepakatan kerja sama senilai US$25,85 miliar yang meliputi investasi dalam pembangunan carbon capture storage (CCS) dan kilang petrokimia, pengolahan nikel untuk baterai kendaraan listrik (EV), serta pembangunan modul dan panel surya.
Hal ini diungkapkan dalam keterangan pers yang disampaikan melalui YouTube oleh Sekretariat Presiden pada hari Selasa, 14 November 2023.
Selanjutnya, dikatakan oleh Retno dalam keterangan pers tersebut bahwa setelah meninggalkan Washington, Presiden Jokowi akan menuju San Fransisco untuk menghadiri serangkaian pertemuan KTT APEC, pertemuan pemimpin IPEF, dan berbagai kegiatan lainnya, termasuk pertemuan dengan pelaku bisnis dari Amerika Serikat.
Retno kemudian merinci enam poin penting yang telah disepakati oleh Presiden Jokowi dan Presiden Biden pada pertemuan di Gedung Putih pada tanggal 13 November 2023.
BACA JUGA:Aplikasi Game Jackpot Fishing Bisa Hasilkan Cuan Besar, Begini Cara mainnya
Pertama, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan status hubungan bilateral yang semula berupa kemitraan strategis menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif (CSP).
Menurut Retno, CSP antara Indonesia dan Amerika Serikat akan menjadi landasan kuat untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama dalam bidang ekonomi.
Kedua, Jokowi dan Biden sepakat tentang pentingnya memperkuat kerja sama dalam sumber daya mineral yang kritis. Mereka berencana untuk menyusun rencana kerja menuju pembentukan Perjanjian Mineral Kritis (CMA).
Jika CMA terbentuk, Retno menyebut bahwa Indonesia akan menjadi pemasok bahan baku bagi kebutuhan baterai kendaraan listrik di Amerika Serikat. Kerjasama ini direncanakan untuk berlangsung secara berkelanjutan dan jangka panjang.
BACA JUGA:Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Air Tebu: Inilah 5 Manfaat untuk Kesehatan Tubuh
Ketiga, kedua pemimpin sepakat akan pentingnya segera melaksanakan Just Energy Transition Partnership (JETP). Presiden Jokowi mengungkapkan harapannya agar Amerika Serikat dapat mendukung upaya percepatan transisi energi di Indonesia, termasuk program pensiun dini pembangkit listrik tenaga batubara dan pengembangan jaringan transmisi dan distribusi listrik di Indonesia.
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-