AS Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel Saat Pertempuran Memanas di Sekitar Rafah

AS Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel Saat Pertempuran Memanas di Sekitar Rafah

AS Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel Saat Pertempuran Memanas di Sekitar Rafah-TravelScape -freepik

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID -  Hamas mengatakan mereka sedang memerangi pasukan Israel di pinggiran kota Rafah di selatan Jalur Gaza yang padat pada hari Rabu setelah seorang pejabat AS mengatakan Washington telah menghentikan pengiriman bom berkekuatan besar.

Israel bisa menggunakan serangan skala penuh.

Amerika Serikat, yang berupaya mencegah invasi Israel ke Rafah, mengatakan pihaknya yakin proposal gencatan senjata Hamas yang direvisi dapat mengarah pada terobosan dalam kebuntuan perundingan, dan perundingan dilanjutkan di Kairo pada hari Rabu.

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Tengku Dewi Bongkar Perselingkuhan Andrew Andika di Media Sosial!

Israel telah mengancam akan melakukan serangan besar-besaran di Rafah untuk mengalahkan ribuan pejuang Hamas yang dikatakannya bersembunyi di sana, namun negara-negara Barat dan PBB telah memperingatkan bahwa serangan besar-besaran terhadap kota tersebut akan menjadi bencana kemanusiaan.

Hamas mengatakan para pejuangnya sedang memerangi pasukan Israel di timur Rafah, tempat ratusan ribu warga Palestina mencari perlindungan dari pertempuran di utara wilayah kantong tersebut.

Jihad Islam mengatakan para pejuangnya menyerang tentara Israel dan kendaraan militer dengan artileri berat di dekat bandara timur Rafah.

“Jalan-jalan di kota ini bergema dengan tangisan nyawa tak berdosa, keluarga-keluarga yang tercerai-berai, dan rumah-rumah yang hancur menjadi puing-puing.

BACA JUGA:Waduh! 3 Ban Mobil Raib Digondol Maling saat Parkir di Mal Jakpus

Kita berada di ambang bencana kemanusiaan dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Wali Kota Rafah, Ahmed Al-Sofi, dalam sebuah pernyataan.

meminta komunitas internasional untuk melakukan intervensi.

Sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah sejak Senin, kata Juliette Touma, juru bicara UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan jumlahnya mencapai puluhan ribu.

BACA JUGA:Doa Pelatih Malaysia Agar Timnas Indonesia U-23 Bisa Lolos Olimpiade Paris: Mereka Bisa!

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Sumber: