GAZA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Para pejabat dari Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza dan seorang saksi mata mengatakan bahwa lima orang tewas pada Jumat, 8 Maret 2024.
Kelima warga Palestina tewas akibat paket bantuan dari udara ketika setidaknya satu parasut gagal dipasang dengan benar dan sebuah paket jatuh menimpa mereka.
Orang-orang tersebut berada di kamp pengungsi Al-Shati di Gaza utara, dan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Dilansir dari laman CBS News, terdapat dua anak laki-laki di antara lima orang yang tewas dan 11 lainnya terluka dalam insiden tersebut.
Usia pasti para korban tidak jelas, namun mereka yang terluka dikatakan berusia antara 30 dan 50 tahun.
Amerika, Yordania, Mesir, Perancis, Belanda dan Belgia menghentikan bantuan untuk Gaza pada hari Jumat dalam upaya untuk memberikan pasokan.
Ttermasuk makanan yang sangat dibutuhkan, kepada penduduk di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di sana.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa tinjauan awal mengindikasikan bahwa serangan udara AS tidak bertanggung jawab atas korban jiwa di lapangan, namun mengatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan.
BACA JUGA:Kontroversi Penggunaan Hak Veto AS dalam Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Komando Pusat AS menyatakan bahwa kematian tersebut bukan disebabkan oleh serangan udara AS dalam postingan media sosial pada Jumat malam.
“Kami mengetahui laporan mengenai warga sipil yang tewas akibat serangan udara kemanusiaan,” kata CENTCOM.
"Kami menyatakan simpati kepada keluarga mereka yang terbunuh. Bertentangan dengan beberapa laporan, ini bukan akibat dari serangan udara AS.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan sekelompok besar paket bantuan yang digantung di parasut melayang di langit namun tampak kusut sebelum salah satu paket, yang parasutnya terbuka namun belum sepenuhnya terbuka, jatuh jauh lebih cepat dibandingkan paket lainnya.
BACA JUGA:Wabah Pencernaan Serius di Tentara Israel di Gaza: Cek Dampak dan Responsnya