Namun, situasi semakin rumit ketika para bintang porno Jepang menarik diri hanya sehari sebelum acara.
Agensi mereka menyebutkan bahwa reaksi publik terhadap festival tersebut telah mencapai titik puncak, membuat para wanita tersebut merasa khawatir akan keselamatan mereka.
Lee, dari kantornya di Gangnam, mengaku terkejut dengan berbagai peristiwa yang "belum pernah terbayangkan sebelumnya." Ia juga mengungkapkan bahwa ia telah menerima ancaman pembunuhan terkait festival tersebut.
Meskipun demikian, Lee menegaskan bahwa festival tersebut tidak melanggar hukum, karena tidak ada adegan ketelanjangan atau tindakan seksual yang dilakukan, sama seperti acara yang ia selenggarakan tahun sebelumnya yang hanya mendapat sedikit sorotan media.
BACA JUGA:Debat Panas: Bung Towel Tantang STY Main Tanpa Nathan Tjoe A On!
Play Joker, perusahaan Lee, memang dikenal dengan aksi-aksi kontroversialnya. Tahun lalu, mereka mengadakan parade dengan seorang wanita yang hanya mengenakan kotak kardus di jalanan Seoul, mengajak orang untuk menyentuh payudaranya.
Dengan festival ini, Lee ingin menantang sikap masyarakat Korea terhadap seks dan pornografi, yang menurutnya masih terjebak dalam pandangan yang kuno dan tertutup.