Waduh! WHO Sebut Tidak Ada yang Salah dengan Angka Korban Tewas di Gaza

Rabu 15-05-2024,09:00 WIB
Reporter : Ade Nugroho
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa menyuarakan keyakinan penuh terhadap angka kematian Kementerian Kesehatan Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka sebenarnya semakin dekat untuk memastikan skala kerugian setelah Israel mempertanyakan perubahan angka tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza pekan lalu memperbarui rincian total kematian sekitar 35.000 orang sejak 7 Oktober, dan mengatakan bahwa sekitar 25.000 di antaranya sejauh ini telah teridentifikasi sepenuhnya, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Hal ini memicu tuduhan dari Israel mengenai ketidakakuratan karena pihak berwenang Palestina sebelumnya memperkirakan bahwa lebih dari 70% korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

BACA JUGA:Maxime Bouttier Ungkap Awal Dekat Luna Maya, Ternyata Jadi Fans Beratnya Sejak Lama!


WHO : Tidak ada yang Salah Dengan Angka Korban Tewas Di Gaza-freepik-freepik

Badan-badan PBB telah menerbitkan ulang angka kematian Palestina, yang sejak itu telah melampaui angka 35.000 orang yang tewas, mengutip sumber tersebut.

“Tidak ada yang salah dengan datanya, data keseluruhan (lebih dari 35.000) masih sama,” kata juru bicara WHO Christian Lindmeier pada konferensi pers di Jenewa menanggapi pertanyaan mengenai jumlah korban jiwa. “Fakta bahwa kami sekarang memiliki 25.000 orang yang teridentifikasi merupakan sebuah langkah maju,” tambahnya.

Berdasarkan ekstrapolasinya terhadap data terbaru Palestina, ia mengatakan bahwa sekitar 60% korban adalah perempuan dan anak-anak, namun banyak jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan kemungkinan besar termasuk dalam kategori ini ketika mereka akhirnya diidentifikasi.

BACA JUGA:Ramalan Keuangan 6 Shio Selasa 14 Mei 2024: Siap-siap Dapat Kejutan!

Dia menambahkan bahwa “normal” jika jumlah korban tewas berubah dalam konflik, mengingat bahwa Israel telah merevisi jumlah korban tewas akibat serangan Hamas pada 7 Oktober menjadi 1.200 setelah dilakukan pemeriksaan.

“Pada dasarnya kita berbicara tentang 35.000 orang yang meninggal, dan setiap kehidupan itu penting, bukan?” Liz Throssel, juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, mengatakan pada pengarahan yang sama. “Dan kita tahu bahwa banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak dan ada 1.000 orang hilang di bawah reruntuhan.”

Kategori :

Terpopuler