Serangan Israel di Kamp Tenda Rafah Menewaskan 45 Orang, Memicu Kemarahan Global

Serangan Israel di Kamp Tenda Rafah Menewaskan 45 Orang, Memicu Kemarahan Global

Serangan Israel di kamp tenda Rafah menewaskan 45 orang, memicu kemarahan global-freepik-freepik

“Apa yang telah mereka lakukan hingga pantas menerima ini? Anak-anak mereka telah menjadi yatim piatu.”

BACA JUGA:Wow! Indigo Hard Gumay Ramal Raffi Ahmad Akan Menang Pilkada di 3 Wilayah

Rumah sakit di Rafah, termasuk rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah, tidak mampu menangani semua korban luka, sehingga beberapa di antaranya dipindahkan ke rumah sakit di Khan Younis lebih jauh ke utara Gaza untuk mendapatkan perawatan, kata petugas medis.

Kementerian Luar Negeri Palestina yang berbasis di Tepi Barat mengutuk “pembantaian keji tersebut.”

Tank-tank Israel terus membombardir wilayah timur dan tengah kota di Gaza selatan pada hari Senin, menewaskan delapan orang, kata pejabat kesehatan setempat. Di kamp Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah, serangan Israel menewaskan tiga petugas polisi Palestina, kata kementerian dalam negeri Hamas di Gaza.

Lebih dari 36.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

BACA JUGA:5 Film Bertemakan Perang Kerajaan Ini Cocok Masuk List Tontonan Kamu, Seru dan Menegangkan!

Israel melancarkan operasi tersebut setelah militan pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Israel mengatakan pihaknya ingin membasmi pejuang Hamas yang bersembunyi di Rafah dan menyelamatkan sandera yang menurut mereka ditahan di wilayah tersebut.

Namun mereka menghadapi kecaman global karena gagal menyelamatkan nyawa warga sipil.

“Selain kelaparan, penolakan untuk memberikan bantuan dalam jumlah yang cukup, apa yang kita saksikan tadi malam adalah hal yang biadab,” kata Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin.

BACA JUGA:8 Biang Kerok Kulit Wajah Pria Menjadi Kering dan Kusam

Mesir mengutuk “pemboman yang disengaja terhadap tenda-tenda pengungsi” yang dilakukan militer Israel, lapor media pemerintah, dan menggambarkannya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga mengutuk serangan Israel dan Qatar mengatakan serangan Rafah dapat menghambat upaya menengahi gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Tank-tank Israel telah melakukan pengintaian di sekitar tepi Rafah, dekat titik persimpangan dari Gaza ke Mesir, sejak 6 Mei dan telah memasuki beberapa distrik di bagian timurnya.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya