Serangan Israel di Kamp Tenda Rafah Menewaskan 45 Orang, Memicu Kemarahan Global

Serangan Israel di Kamp Tenda Rafah Menewaskan 45 Orang, Memicu Kemarahan Global

Serangan Israel di kamp tenda Rafah menewaskan 45 orang, memicu kemarahan global-freepik-freepik

BACA JUGA:RESMI! Korlantas Polri Hadirkan SIM C1, Ini Kebijakannya

Militer Israel mengatakan serangan hari Minggu, berdasarkan “intelijen yang tepat”, telah menghilangkan kepala staf Hamas untuk wilayah Palestina kedua dan yang lebih besar, Tepi Barat, ditambah pejabat lain di balik serangan terhadap Israel.

Hal ini menyusul intersepsi delapan roket yang ditembakkan ke arah Israel dari kawasan Rafah.

Israel terus melakukan serangan meskipun ada keputusan pengadilan tinggi PBB pada hari Jumat yang memerintahkan mereka untuk berhenti, dengan alasan bahwa keputusan pengadilan tersebut memberikan mereka ruang untuk melakukan aksi militer di sana.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia "marah" atas serangan terbaru Israel.

BACA JUGA:Sering Bertengkar dengan Pasangan? Ini Dia 6 Solusi Jitu yang Perlu Dilakukan!

“Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina,” katanya di X.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan keputusan Mahkamah Internasional harus dihormati. “Hukum kemanusiaan internasional berlaku untuk semua orang, juga untuk perilaku perang Israel,” kata Baerbock.

TIDAK ADA ZONA AMAN

Di siang hari, kamp itu dipenuhi puing-puing tenda yang berasap, logam yang bengkok, dan barang-barang hangus.

Perempuan menangis dan laki-laki berdoa di samping jenazah yang dikafani.

BACA JUGA:204 Orang Dilantik KPU Buat Jadi PPS Pilwakot Bogor 2024, Sebagian Besar Petugas Pilpres 2024

Duduk di samping jenazah kerabatnya, Abed Mohammed Al-Attar mengatakan Israel berbohong ketika mengatakan kepada penduduk bahwa mereka akan aman di wilayah barat Rafah. Kakak laki-lakinya, adik iparnya dan beberapa kerabat lainnya tewas dalam kobaran api.

"Tentara adalah pembohong. Tidak ada keamanan di Gaza. Tidak ada keamanan, tidak untuk anak-anak, pria lanjut usia, atau wanita.

Di sini dia (saudara laki-laki saya) bersama istrinya, mereka syahid," katanya. .

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya